Manusia sedang memusnahkan alam semesta?

Mahasiswa kalau di kelas, entah bagaimana, sadar atau tidak sadar, yang pinter-pinter akan cenderung duduk mengumpul sesama yang dianggapnya pinter. Yang kurang pinter akan duduk mengumpul sesama yang dianggapnya kurang pinter. Jadi si pinter akan semakin pinter, dan si kurang pinter akan tetap begitu-begitu saja.

Bukannya ini congruent (sebangun) dengan si 'kaya' dan si 'miskin' dalam kehidupan sosial sehari-hari? Si kaya akan berbaur dengan sesama kaum kaya. Dan si miskin akan berbaur dengan sesama kaum miskin. Si 'kaya' akan cenderung bertambah 'kaya',  si 'miskin' akan cenderung tetap 'miskin'.

Situasi penolakan terhadap hukum alam! Dan begitulah manusia selalu terjebak ke dalamnya. Hukum alam -secara konseptual- adalah: apapun yang ber-massa akan selalu mencari keseimbangan secara alami melalui pembauran. Bukan menciptakan pemisahan berdasarkan beda massa. Dalam ilmu fisika konsep itu diterjemahkan ke dalam rumus (Law of Heat Exchange):
M. C. dt(loss) = M. C. dt(gained). Massa panas berbaur dengan massa dingin akan membentuk keseimbangan baru gabungan dari keduanya.

Pembauran! Penyatuan! Antara yang panas dan dingin. Antara yang gain dan loss. Antara yang pinter dan yang bodoh. Antara yang kaya dan yang miskin. Bukan menciptakan pemisahan!

Menolak hukum alam berarti akan menuju ke suatu pemusnahan. Apakah manusia sedang berjalan ke dalam suatu pemusnahan alam semesta? Wallahualam.

Dalam hal kesucian dan dosa?
Adakah orang suci atau orang saleh yang memberanikan diri pergi ke tengah-tengah para penjahat dan bergaul dengan mereka?
Adakah orang suci atau orang saleh pergi ke tengah-tengah pelacuran dan berbaur dengan mereka?


Bila tidak ada, benarlah bahwa keseimbangan baru tidak akan pernah tercipta dan manusia sedang memusnahkan alam semesta.

Konon dahulu kala, 2000 tahun yang lalu, ada seorang guru suci yang nekat bergaul dengan para pendosa. Banyak orang heran dengan perilakunya itu dan akhirnya bertanya kepadanya, "Guru, mengapa engkau makan, minum, dan bergaul dengan para pendosa itu?"

Kata sang guru, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit".

Orang itu sedang mengikuti hukum alam dan orang-orang tidak paham tentang hal itu. Sayangnya, hanya satu orang saja dan itu terjadi 2000 tahun yang lalu...


Post terkait:



Comments

Popular posts from this blog

10 Pepatah Jawa Kuno Untuk Menjalani Hidup Yang Semakin Kompleks

Kumohon Ya Tuhan MB 218